Cangkir kopi yang hangat telah
membeku
Dedaunan pohon kini telah layu
Kata yang terucap hanya jadi
sunyi.
Ketika diri ini coba untuk
lupakan
Masa lalu datang menghampiri
Apa kau tak malu?
Atau aku yang tak punya malu?
Lihat semesta dari jendela
Yang indah itu jauh, yang rusak
itu dekat.
Tenggelamkan aku dalam
kesendirian
Pergilah dirimu bersama keramaian.
Sepasang lengan memeluk udara
hampa
Banyak orang tapi tak ada yang
bicara
Kau tidak pernah tahu
Rasanya mengetuk pintu tapi tak
berbunyi
Sayang, kau tidak pernah tahu.
No comments:
Post a Comment